mengerikan ! iblis dan wahabi tanduk setan,ahli ibadah yang kekal di neraka

5/ 5 (99)
mengerikan ! iblis dan wahabi tanduk setan,ahli ibadah yang kekal di neraka
Iblis adalah contoh mahluq Allah yang awalnya adalah ahli ibadah yang akhirnya menjadi ahli neraka. dalam sebuah riwayat sebelum Nabi Adam lahir , iblis mahluq dari golongan jin ini mulanya hamba yang sangat taat beribadah bahkan selama ribuan tahun dan akhirnya ALLAH pun memberikan kemuliaan menjadikannya pimpinan para malaikat, sebagamana di sebutkan dalam al qur'an : "Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat 'Sujudlah kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya" [QS. Al-Kahfi ayat 50]. ya karena merasa paling alim , paling mulia timbullah rasa sombong sehingga berani menolak perintah Allah yang akhirnya menjadi ahli neraka.
Sebelum dilaknat Allah, Iblis pernah melakukan tugas-tugas mulia yang diperintahkan Allah kepadanya yaitu:
1. Iblis sebagai penjaga surga dalam kurun waktu 40.000 tahun.
2. Iblis pernah hidup bersama bergabung dengan Malaikat selama 80.000 tahun.
3. Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20.000 tahun.
4. Iblis menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam waktu 30.000 tahun.
5. Iblis melakukan thowaf (mengelilingi) arasy bersama para malaikat dalam waktu 14.000 tahun.
Jadi, keseluruhan Iblis beribadah melakukan semua perintah Allah dalam kurun waktu 185.000 tahun lebih. Selama dalam ibadahnya seperti kita umat Islam, melakukan sholat, puasa, thowaf dengan para malaikat (mengelilingi baitul makmur di Arsy).
Iblis tidak merasa lelah dan mengeluh dalam menjalankan perintah Allah yang mulia ini. Iblis menjalankan dengan ikhlas, tidak ada niat apapun kecuali karena Allah semata.
Pada masa itu malaikat dan lainnya memberi gelar kepada Iblis Al A'ziz (makhluk Allah yang termulia), ada yang memberi gelar A'zazil (panglima besar malaikat).
Menurut kitab tafsir Munir dan Showi, Iblis beribadah pada Allah dalam masa 80.000 tahun, thowaf di baitul Makmur dan Arsy selama 14.000 tahun. Oleh karenanya dilangit pertama sampai ketujuh Iblis begitu dihormati oleh para Malaikat.
Malaikat di penjuru alam semesta, dari bumi, langit, baitul makmur, arsy, dan sebagainya, mereka semua menghormati pada Iblis sebagai makhluk Allah yang terhormat dan termulia, sehingga bila Iblis lewat di depan para malaikat, maka malaikat menghormati pada Iblis, bagaikan penghormatan prajurit kepada komandannya, pengawal istana pada rajanya, sehingga terhormatlah nama Iblis di penjuru alam semesta.
LALU  DIMANA PERSAMAAN IBLIS DENGAN PENGIKUT WAHABI TANDUK SETAN?
sama halnya dengan iblis, pengikut wahabi tanduk setan juga kebanyakan mereka ahli ibadah sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut :
beliau bersabda, يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِي يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَتْ قِرَاءَتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ شَيْئًا وَلَا صَلَاتُكُمْ إِلَى صَلَاتِهِمْ شَيْئًا وَلَا صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ شَيْئًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمْ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ “Akan muncul suatu kaum dari umatku, mereka membaca Alquran, bacaan kamu dibandingkan dengan bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka mengira bahwa Alquran itu hujjah yang membela mereka, padahal ia adalah hujah yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan, mereka lepas dari islam sebagaimana melesatnya anak panah dari buruannya.” (HR. Abu Dawud)
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menyifati kaum Khawarij bahwa mereka adalah kaum yang kasar lagi keras perangainya, beliau bersabda, سَيَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ أَشِدَّاءُ أَحِدَّاءُ ذَلِقَةٌ أَلْسِنَتُهُمْ بِالْقُرْآنِ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ أَلَا فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَأَنِيمُوهُمْ ثُمَّ إِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَأَنِيمُوهُمْ فَالْمَأْجُورُ قَاتِلُهُمْ “Akan keluar dari umatku beberapa kaum yang keras lagi kasar, lisan-lisan mereka fasih membaca Alquran, namun tidak sampai ke tenggorokan mereka(perilakunya keji).” (HR. Ahmad dan lainnya)
sebagaimana hadis diatas ,mereka adalah tergolong kaum ahli ibadah namun karena KURANG memahami dengan benar isi al qur'an hadis yang dikarenakan tidak bermadzhab sehingga al qur'an dan as sunnah mereka tafsirkan menurut hawa nafsu, bukannya tambah baik malah menyimpang dan tersesat.
kesalahan pertama kaum wahabi yang paling fatal adalah menjadikannya ahlul fitnah pada sesama umat islam yang disebabkan salah dalam memahami al qur'an dan as sunnah. dari mulut mulut mereka sering kita dengar semisal, si A bukan islam, ahlul bid'ah penyembah kuburiun,indonesia negara kafir, bid'ah sesat, musyrik hingga terjadi penghalalan darah umat islam.
sebagaimana dalam sahih bukhori bahwa ajaran wahabi tanduk setan ahlul fitnah muncul dari sebelah timur madinah, “Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan, dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus onta dan sapi, kaum Baduwi yaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar (mengurus duniawi , negeri petro dolar) “.(HR. Bukhari)
ROSULULLAH TAK PERNAH MAU MEMBERKAHI NAJD, asal kelahiran ajaran wahabi tanduk setan
Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di sana(najd)  banyak kegoncangan-kegoncangan (mengacaukan dunia), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]
dan sudah sangat jelas ahlul fitnah tempatnya di neraka,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِشَرَارِكُمْ؟ قَالُوْا: بَلَى، قَالَ: الْمَشَّاؤُوْنَ بِالنَّمِيْمَةِ، الْمُفْسِدُوْنَ بَيْنَ اْلأَحِبَّةِ، الْبَاغُوْنَ لِلْبَرَّاءِ الْعَيْبَ.
“Maukah aku beritakan kepada kalian tentang orang-orang yang jahat di antara kalian?” Para sahabat menjawab: “Tentu”. Beliau bersabda: “(Yaitu) orang-orang yang ke sana dan ke mari menghamburkan fitnah, orang-orang yang merusak hubungan antar orang yang berkasih sayang, dan orang-orang yang mencari aib pada diri orang-orang yang baik.”( hr Ahmad) 
“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghamburkan fitnah” (QS. Al Qalam:11)
Nabi SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga Nammaam (orang yang suka menyebar fitnah)” (HR Bukhari dan Muslim).
dan kesalahan fatal yang kedua kaum wahabi tanduk setan adalah merasa lebih mulia, merasa lebih bertauhid merasa lebih suci dan hal ini sama saja mereka mewarisi sifat sombong iblis, dengan dalih memurnikan tauhid mereka memfitnah sesat musyrik kafir hingga terjadi penghalalan darah sesama umat islam dan sesungguhnya dakwa mereka manhaj takfiri ini sangat ditakuti oleh Rosulullah,
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ، انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ»، قَالَ: قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي؟ قَالَ: «بَلِ الرَّامِي» “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201)
semoga kita semua tidak seperti mereka , hamba Allah yang ahli ibadah tetapi akhirnya kekal di neraka.
dan oleh karenanya  dalam hadis Nabi disebutkan,bertanyalah pada ahli dzikir (agar tidak tersesat). dan bukan pada ahli ibadah. semoga bermanfaat !

1 komentar: