KAUM WAHABI MENISTAKAN AYAH BUNDA NABI DENGAN HADIS MUNKAR

5/ 5 (99)
KAUM WAHABI MENISTAKAN AYAH BUNDA NABI DENGAN HADIS MUNKAR

KAUM WAHABI MENISTAKAN AYAH BUNDA NABI DENGAN HADIS MUNKAR1
SCREEN SHOOT TULISAN DIATAS ADALAH BUKTI PENGKAFIRAN KAUM WAHABI PADA AYAH BUNDA ROSULULLAH yg diambil dari 1.http://dakwahquransunnah.blogspot.co.id/2013/04/akidah-kedua-orang-tua-nabi-muhammad_6041.html
dan situs wahabi salafy palsu lainnya juga menuliskan hal sama seperti :
2. http://abul-jauzaa.blogspot.co.id/2008/06/kafirkah-kedua-orang-tua-nabi-sebuah.html
3.http://www.voa-islam.com/read/konsultasi-agama/2011/02/17/13367/status-ayah-dan-ibu-rasulullah-muslim-atau-kafir/
4. KLIK VIDEO YOUTUBE BERIKUT


vonis ayah bunda Nabi di neraka dengan hadis mungkar - YouTube

BANTAHAN FITNAH WAHABI TERHADAP PENGKAFIRAN ORANG TUA NABI

 1.pembelaan sekaligus penjelasan ALLAH pada nasib kedua orang tua Nabi atas pernyataan  hadis diatas yang mana kala itu ayat ayat al qur'an masih belum turun sepenuhnya
dengan turunnya ayat : " dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. al-Isrâ’ [17]: 15)
jadi sangat jelas bahwa ALLAH  MENJAMIN tidak akan mengadzabnya di neraka
hal sama juga berlaku pada orang orang dipedalaman yang tak tersentuh dakwa islam seperti di papua dan tempat lainnya.
2.nenek moyang Rosulullah dimuliakan ALLAH
dalam Musnad Al-Bazzar dari Ibu Abbas Ra, beliau berkata :
دخل ناس من قريش على صفية بنت عبد المطلب فجعلوا يتفاخرون ويذكرون الجاهلية فقالت صفية منا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا تنبت النخلة أو الشجرة في الأرض الكبا فذكرت ذلك صفية لرسول الله صلى الله عليه وسلم فغضب وأمر بلالا فنادى في الناس فقام على المنبر فقال أيها الناس من أنا قالوا أنت رسول الله قال أنسبوني قالوا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب قال فما بال أقوام ينزلون أصلي فو الله إني لأفضلهم أصلا وخيرهم موضعا.
“ Beberapa orang dari Quraisy datang kepada Shofiyyah binti Abdil Muththalib, lalu merekasaling membangga-banggakan diri dan menyebutkan perihal jahiliyyah. Maka Shofiyyah berkata “ Dari kalangan kami lahir Rasulullah Saw “, lalu mereka menjawab “ Kurma atau pohon tumbuh di tempat kotor “. Kemudian Shofiyyah mengadukan hal itu kepada Rasulullah Saw, maka Rasulullah Saw marah dan memerintahkan Bilal berseru pada orang-orang untuk berkumpul, lalu Rasulullah Saw berdiri di atas mimbar dan bersabda “ Wahai manusia, siapakah aku ? mereka menjawab “ Engkau adalah utusan Allah. Kemudian Rasulullah bersabda lagi “ Sebutkanlah nasabku ! Mereka menjawab “ Muhammad bin Abdullah bin Abdil Muththalib “, maka Rasulullah Saw bersabda “ Ada apa satu kaum merendahkan nenek moyangku, maka demi Allah sesungguhnya nenek moyangku seutama-utamanya nenenk moyang dan sebaik-baik tempat (kelahiran) “
3. Rosulullah keturunan orang sholeh suci dari kesyrikan
Adapun dalil tentang keselamatan kedua orang tua Nabi Saw. secara khusus, dan bukan dalil umum yang mencakup tentang keselamatan “ahli fatrah”, adalah firman Allah, وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
“Dan kegiatanmu di antara orang-orang yang sujud.” (QS. Al-Syu’ara: 219)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “orang-orang yang sujud” adalah nenek moyang Nabi, yaitu Adam, Nuh, dan Ibrahim sampai lahirlah Nabi Saw.
Diriwayatkan dari Watsilah ibn Al-Asqa’, bahwa Nabi Saw. bersabda, “Allah memilih Ismail dari keturunan Ibrahim, memlilih Bani Kinanah dari keturunan Ismail, memilih suku Quraisy dari keturunan Bani Kinanah, memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy, dan dari Bani Hasyim, Allah memilihku.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Diriwayatkan dari Abbas – paman Nabi, bahwa Nabi bersabda, “Allah menciptakan makhluk, dan menjadikanku yang terbaik, dari generasi yang terbaik. Lalu Allah memilih kabilah-kabilah, dan menjadikanku dari kabilah terbaik. Lalu Allah memilih rumah-rumah dan menjadikanku berada dalam rumah terbaik. Jadi, aku adalah jiwa
terbaik dan berada dalam rumah terbaik di antara mereka.”

4. ternyata hadis diatas yang dipakai untuk mengkafirkan ayah bunda Rosulullah  walaupun diriwayatkan  Imam Muslim adalah HADIS MUNGKAR atau TELAH BERUBAH lafadz hadisnya
dan ternyata hadis yang bersumber dari  Hamad bin Salamah dari Tsabit  bukanlah hadis original atau berubah (MUNKAR atau tak bisa dijadikan rujukan mengenai nasib ayah bunda Rosulullah) oleh karenanya Imam Bukhari tidak mau meriwayatkan hadis darinya lantaran Hamad kerap melakukan kesalahan. Hamad sering meriwayatkan tafsiran hadis dan bukan meriwayatkan lafaz hadisnya. Abu Hatim dalam kitab “Al-Jarh wa Al-Ta’dil” menyatakan bahwa daya ingat Hamad memburuk di masa akhir usianya. Az-Zayla’i dalam kitab “Nashbu ar-Rayah” menyatakan bahwa daya ingat Hamad memburuk ketika sudah lanjut usia, karena itu sebaiknya tidak berdalil dengan hadisnya yang bertentangan dengan hadis-hadis tsiqah. Bahkan, sebagian ulama menganggap hadis-hadisnya munkar, disebabkan peran putra tirinya yang dinilai suka MEREKAYASA (memalsu) hadis-hadisnya.
adapun menurut pendapat ulama sunni mengenai hadis diatas yaitu Imam Suyuthi menerangkan bahwa Hammad perowi hadits di atas diragukan oleh para ahli hadits dan hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut ini lafadz hadis yang asli yang lebih kuat dan perowinya tsiqoh:
“اِنَّ اَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ الله اَيْنَ اَبِي قَالَ فِي النَّارِ قَالَ فَأَيْنَ اَبُوْكَ قَالَ حَيْثُمَا مَرَرْتَ بِقَبْرِ كَافِرٍ فَبَشِّّرْهُ بِالنَّارِ”
Sesungguhnya A’robi berkata kepada Rasulullah SAW “ dimana ayahku ?, Rasulullah SAW menjawab : “ dia di neraka”, si A’robi pun bertanya kembali “ dimana AyahMu ?, Rasulullah pun menawab “ sekiranya kamu melewati kuburan orang kafir, maka berilah kabar gembira dengan neraka “ ( riwayat Ma’mar dari Anas, al-Baihaqi dari Sa’ad bin Abi Waqosh , sahih)
Riwayat di atas TANPA menyebutkan ayah Nabi di neraka.
Ma’mar dan Baihaqi disepakati oleh ahli hadits lebih kuat dari Hammad, sehingga riwayat Ma’mar dan Baihaqi harus didahulukan dari riwayat Hammad. JADI SANGAT JELAS MANA HADIS YANG ORIGINAL LAFADZ HADIS YANG ASLI DAN MANA HADIS YANG DIRUBAH,DIREKAYASA(TAFSIRAN)  ATAU PALSU.

SEBAGAI CATATAN , SUATU HADIS DI NILAI SHOHIH JIKA PEROWINYA TSIQOH ATAU TERPECAYA SEHINGGA TIDAK MEREKAYASA  LAFADZ HADIS ATAUPUN MENAMBAH DAN MENGURANGINYADAN SUDAH DIPASTIKAN HADIS SHOHIH ITU TIDAK BERTENTANGAN DENGAN FIRMAN ALLAH DAN HADIS HADIS SHOHIH LAINNYA
DIFINISI HADIS MUKAR Apabila sebab kecacatan perawi adalah karena banyaknya kesalahan, sering lupa, atau kefasiqan,; maka hadistnya dinamakan hadits Munkar.
Adapaun hadits munkar menurut istilah, para ulama mendefiniskannya dengan dua pengertian berikut ini :
 Pertama : yaitu sebuah hadits dengan perawi tunggal yang banyak kesalahan atau kelalaiannya, atau nampak kefasiqannya atau lemah ke-tsiqahannya.
Kedua : yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang lemah dan bertentangan dengan riwayat perawi yang tsiqah.
 5.Terdapat beberapa ulama salaf yg menyanggah kedua riwayat Imam Muslim tersebut. Di antaranya adalah Imam Jalaluddin Al-Suyuthi, yang menulis tiga risalah khusus seputar tema ini. Yang paling masyhur adalah risalah “Al-Ta’zhim wa al-Munnah fi anna Abaway Al-Naby fi al-Jannah”. Lainnya adalah Qadhi Abubakar ibn ‘Arabi, yang secara tegas berkata, “Ketika kita ditanya seputar orangtua Nabi saw berada di neraka, maka jawablah: ‘Terkutuklah orang yang berkata seperti itu!'”
6. Rasulullah pernah bersabda, ”Aku selalu berpindah-pindah dari tulang sulbi orang-orang/laki-laki yang suci dan ke dalam rahim-rahim wanita yang suci pula.” Hadis ini diriwayatkan dalam kitab Al-Sirah Al-Halabiyyah juz 1, hal. 35 dan 70; Tafsir Al-Alusi juz 7, hal. 195 dalam menafsirkan QS 6: 74; Tafsir Al-Bahr Al-Muhith juz 7, hal. 45 dalam menafsirkan QS 26: 219; dalam Tafsir Al-Razi juz 13, hal. 39 dalam menafsirkan QS 6: 74 dan di juz 24, hal. 174 dalam menafsirkan QS 26: 219.
7. Nabi saw juga pernah menjelaskan bahwa nasabnya adalah suci (ayah-ayahnya adalah keturunan manusia yang suci), ”Saya Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muthollib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizaar. Tidaklah terpisah manusia menjadi dua kelompok (nasab) kecuali aku berada di antara yang terbaik dari keduanya. Maka aku lahir dari ayah-ibu yang tidak terkena ajaran jahiliyyah dan aku terlahir dari pernikahan (yang sah).Tidaklah aku dilahirkan dari orang jahat sejak Adam sampai berakhir pada ayah dan ibuku. Maka aku adalah pemilik nasab yang terbaik di antara kalian dan sebaik-baik nasab (dari pihak) ayah.” Lihat Al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah.  Imam Hakim juga meriwayatkan hadis di atas dari Anas bin Malik. Hadis yang sama diriwayatkan pula oleh Ibn Katsir dalam tafsirnya juz 2, hal.404 dan Imam Ath-Thobari dalam tafsirnya juz 11, hal. 76.
semoga kaum wahabi mendapat balasan yang setimpal atas fitnah keji tersebut sebagaimana firman Allah,"Sungguh, orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, akan dilaknat oleh Allah di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan menyediakan siksa yang menghinakan bagi mereka.” (QS. Al-Ahzab: 57)

0 komentar